Posts tagged ‘Hayek’

Pidato Hayek pada Penganugerahan Hadiah Nobel Ekonomi 1974

Dengan diselenggarakannya penganugerahan hadiah Nobel untuk sains ekonomi, siapapun yang namanya tercantum sebagai salah seorang penerima medali bersama pasti akan merasakan rasa syukur yang dalam. Semua ekonom pun tentunya memiliki alasan yang kuat untuk berterimakasih kepada Swedish Riksbank yang telah menilai bahwa bidang studi studi mereka layak dianugerahi kehormatan yang tinggi ini. Namun demikian, harus saya akui bahwa seandainya kepada saya ditanyakan apakah Hadiah Nobel perlu dianugerahkan untuk bidang ekonomi, akan langsung saya katakan bahwa saya menentangnya.

Continue Reading 20 October, 2008 at 1:12 am Leave a comment

Sosok Keynes (Bag. 1)

John Maynard Keynes—tabiatnya, tulisan-tulisannya, dan tindak-tanduk selama hidupnya—dipengaruhi dan dipandu oleh tiga elemen yang saling berinteraksi. Elemen pertama adalah egotisme yang terlalu besar, yang membuatnya terlalu percaya diri dan merasa mampu mengatasi segala problem intelektual dengan cepat dan akurat, serta memandang rendah prinsip-prinsip umum yang dianggap merintangi limpahan egonya. Elemen kedua adalah keyakinannya yang kuat bahwa ia ditakdirkan untuk memimpin kelompok elit penguasa Inggris Raya. Kedua elemen ini mengarahkan Keynes dalam pergaulan dengan orang atau bangsa lain dari posisi dan persepsinya sendiri mengenai kekuasaan dan dominasi. Elemen ketiga adalah kebencian dan kemuakannya terhadap nilai-nilai kebajikan yang dianut kelompok borjuis—terhadap moralitas konvensional mereka, terhadap manfaat dan pentingnya menabung dan hidup hemat, dan terhadap institusi-institusi yang mendasari kehidupan berkeluarga.

Continue Reading 12 June, 2008 at 2:22 am 4 comments

Kapitalisme, Ideal Yang Tidak Kita Kenal

“Saudara-saudara yang mengaku sebagai kapitalis atau pendukung kapitalisme dimohon angkat tangan”.

Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada penduduk dewasa di negeri ini, berapa banyak tangankah akan terangkat? Atau seandainya mereka semua dikumpulkan, lalu para pendukung kapitalisme diminta agar meneriakkan satu kata ini: ‘Roso!’, apakah gemanya bakal cukup membahana?

Dugaan saya: 1) hanya segelintir orang akan mengangkat tangan atau berteriak; oleh sebab, 2) mayoritas penduduk Indonesia, baik secara sadar atau tidak, berasumsi bahwa kapitalisme atau segala sesuatu yang menyangkut kata tersebut hanya berarti kebejatan, keserakahan, keculasan, atau sejumlah atribut negatif lainnya.

Saya cukup punya dasar untuk menduga demikian. Sebagaimana pernah saya tulis sebelumnya, sejak Republik ini masih dalam tahap gagasan hingga akhirnya terwujud, para Bapak Bangsa kita pun berpandangan atau mengasumsikan hal yang kurang lebih sama terhadap sistem sosial ini. Di lain pihak, mereka juga memiliki pandangan serupa terhadap paham sosialisme/komunisme. Maka mereka pun mencoba membuat amalgam berupa Jalan Tengah atau Jalan Ketiga, dengan membuat sintesis gagasan dengan cara menjumput apa-apa yang dianggap positif dari kapitalisme, dan segala sesuatu yang dianggap baik dari Sosialisme. Sejak detik yang mentukan itu hingga saat tulisan ini diturunkan dan dibaca, tidak ada perubahan berarti dalam hal ini.

Setiap gagasan memiliki konsekuensinya sendiri. Hasil amalgamasi gagasan Jalan Ketiga tadi bagi mayoritas rakyat kebanyakan, tidak dibahas di sini (toh kita sendiri saksi hidupnya saat ini). Tulisan ini hanya mencoba menyarikan secara singkat apa dan bagaimana kapitalisme itu sebenarnya, (semampu saya) sesuai dengan pandangan para pemikir terpenting dan terbesar pendukung isme ini, terutama Ludwig von Mises dan Ayn Rand.

Tulisan ini juga mencoba menarik kesimpulan mengapa kapitalisme yang, kendati justifikasi pragmatis dan moralnya nyaris tidak perlu dipertanyakan, tetap bertahan sebagai kambing hitam yang pantang dielukan apalagi dirayakan.

Menurut Mises maupun Rand secara terpisah dalam karya masing-masing, kapitalisme adalah sistem sosial yang berlandaskan pada pengakuan terhadap hak setiap individu secara utuh, termasuk hak milik atas properti, dan di mana semua kepemilikan berada di tangan masing-masing individu. (more…)

7 April, 2008 at 11:09 am 15 comments

Older Posts


AD IGNOTUM*

Akaldankehendak.com
Volume II Edisi 26 (21 Apr. '08)

Subscribe by email or reader

Stop Press: Edisi mendatang: Wawancara eksklusif Akaldankehendak.com dengan filsuf dan profesor ekonomi di UNLV, seorang distinguished fellow di Ludwig von Mises Institute, dan editor Journal of Libertarian Studies: Hans Hermann Hoppe.

Arsip

Pojok Sponsor

buku_rothbard.jpg Murray Rothbard, Apa Yang Dilakukan Pemerintah Terhadap Uang Kita?; ISBN : 97897916217 -4-8; Terj. & Pengantar: Nad; PT. Granit, Yayasan Obor Indonesia; Kini tersedia di toko-toko buku terdekat. (Intip cuplikannya).

Please make some donations